Abortus imminens adalah terjadinya perdarahan dari rahim sebelum kehamilan berusia 20 minggu, dimana janin masih di dalam rahim dan tanpa disertai pembukaan dari leher rahim. Apabila janin masih hidup maka kehamilan dapat dipertahankan, akan tetapi apabila janin mengalami kematian, maka dapat terjadi abortus spontan. Penentuan kehidupan janin dapat dilakukan dengan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) untuk melihat gerakan dan denyut jantung janin. Denyut jantung janin (DJJ) dapat didengar melalui alat Doppler atau Laennec apabila janin sudah mencapai usia 12 –16 minggu. Data ibu hamil yang berkunjung yang berjumlah 86 orang yang diperoleh dari RS Ibu dan Anak Banda Aceh menunjukkan bahwa angka kejadian abortus imminens periode Januari 2007 s/d Desember 2010 dilaporkan sebanyak 59 kasus jumlah ibu hamil. Dimana pada Januari s/d Desember 2007 terdapat 23 kasus ibu hamil yang mengalami abortus imminen, Januari s/d Desember 2008 terdapat 9 kasus ibu hamil yang mengalami abortus imminen, Januari s/d Desember 2009 terdapat 16 kasus ibu hamil yang mengalami abortus imminen, dan Januari s/d Desember 2010 terdapat 24 kasus, Januari s/d September 2011 terdapat 21 kasus ibu hamil yang mengalami abortus imminen Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami perdarahan di RSUD Ibu dan Anak Pemerintah Aceh diambil dengan cara total populasi yaitu seluruh populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 50 orang. Cara pengumpulan data yaitu data skunder yang diambil dari rumah sakit. Alat pengumpulan data adalah checklist. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 50 responden yang mengalami abortus imminens ternyata banyak dijumpai pada responden yang memiliki umur berisiko (< 20 - > 30 tahun) yaitu sebanyak 29 (58,0%) responden. Dan dari 50 responden yang mengalami abortus imminens ternyata banyak dijumpai pada responden yang memiliki paritas Multipara sebanyak 20 (40,0%) responden. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa karakeristik ibu yang mengalami abortus imminens sangat erat kaitannya dengan umur dan paritas. Diharapkan adanya kerjasama yang baik untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Abortus Imminens, Umur, dan Paritas
2012
Arikunto, 2006, Metodologi Kesehatan, Salemba, Jakarta.
Budiarto, 2006, Biostatistik Untuk kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta
---------------2005, Biostatistik Untuk kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta.
BPS Kota Banda Aceh, 2010, Data Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu
Depkes, 2007, Profil Kesehatan Indonesia
Hacker dan Moore, 2005, Essential Obstetri dan Ginekologi, Hipokrates, Jakarta.
Krisnadi, dkk, 2005, Kejadian Abortus, http://www.frekuensi abortus.com (dikutip tanggal 10 juli 2011)
Mansjoer, 2006, Kapita Selekta, EGC, Jakarta.
Mochtar, 2005, Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
__________ . 2005. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta, Jakarta.
------------------ 2007. Ilmu Kebidanan. YBP-SP, Jakarta.
Sudrajat, 2008, Metode Penelitian Kesehatan Reproduksi, Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Saifuddin, 2005, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta