Latar Belakang : Ruptur perineum dipengaruhi oleh berat badan lahir yang lebih dari 4000 gram dapat meningkatkan resiko terjadinya ruptur perineum. Hal ini sesuai dengan penelitian Puslitbang tahun 2009-2010 didapatkan bahwa satu dari lima ibu bersalin yang mengalami pendarahan akibat ruptur perineum akan meninggal dunia dengan persen (21,74 %) dan data rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh tahun 2013 didapatkan 5 jiwa dari 868 orang ibu, artinya 0.69% kematian ibu dengan perincian persalinan normal yang mengalami ruptur perineum sebanyak 221 orang dan jumlah klasifikasi berat badan bayi dengan rincian Berat Badan Lahir Lebih (BBLL) sebanyak 25 bayi, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 147 bayi. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan berat badan bayi baru lahir dengan tingkat ruptur perineum pada persalinan normal di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh tahun 2013. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini bersifat Analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Juni sampai dengan 4 Juli 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh. Populasi dalam penelitian ini semua ibu bersalin yang mengalami ruptur perineum sebanyak 221 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara total sampling yang berjumlah 221 responden. Teknik pengumpulan dengan mengobservasi data rekam medik. Analisis mengunakan uji Chi-square (x²). Hasil Penelitian : Terdapat hubungan secara bermakna antara berat badan bayi baru lahir dengan tingkat ruptur perineum pada persalinan normal di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh tahun 2013, diperoleh nilai p-value 0.000 yang berarti lebih kecil dari ?-value (0,05). Saran : Diharapkan dapat menambah wawasan khususnya ibu hamil agar tumbuh kesadaran untuk melakukan senam hamil secara teratur agar dapat melatih otot perineum saat persalinan dan agar selalu memantau penambahan berat badan selama hamil melalui pemeriksaan ANC secara rutin sesuai program pemerintah.
Berat Badan Bayi Baru Lahir, Ruptur Perineum, Persalinan Normal
2014
Bobak, dkk. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Cetakan 1. Jakarta: EGC
Depkes RI. (2004). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta
Enggar P, Y. (2010). Hubungan antara Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Ruptur Perineum pada Persalinan Normal di RB Harapan Bunda Surakarta. Program Studi D-IV Kebidanan. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hartono, (2010). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Henderson. (2006). Konsep Kebidanan (EssentialMidwifery). Jakarta: EGC
Hidayat, (2007), Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Surabaya: Salemba Medika
JNPK-KR, (2008). Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini, Ed 3. Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan Klinik
Kemenkes RI, (2013), Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu. Direktorat Bina Kesehatan Ibu: Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
Kosim. dkk. (2009). Buku Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir untuk Dokter, Bidan dan Perawat di Rumah sakit. Jakarta: IDAI
Manuaba, IBG, (2008). Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGS
_______, (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, Edisi 2. Jakarta: EGC
Mochtar, R, (2005). Sinopsis Obstetri Fisiologi Patologi, Edisi III. Jakarta : EGC
_______. (2008). Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi & Obstetri-Ginekologi Sosialuntuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
_______, (2005). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
63
63
Prawiroharjo. S. (2010). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Bina Pustaka
Profil Kesehatan Provinsi Aceh. (2012). Situasi Derajat Kesehatan. Dinas Kesehatan Aceh
Rahmawati, I (2011). Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Derajat Ruptur Perineum Pada Persalinan Normal Di Rsia Kumala Siwi Pecangaan Jepara. Akbid Islam Al Hikmah Jepara
Robert. (2005). Hubungan Tingginya Prevalensi Ruptur Perineum dengan Jumlah Kematian Ibu Pertahun di Kecamatan Boyolali Surakarta.
Saifuddin, AB. (2008). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawiohardjo. edisi 4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu
Setianingrum. (2005). Hubungan Antara kenaikan Berat Badan, Lingkar Lengan Atas, dan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Ampel I boyolali. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Jurnal
Siswono. (2006). Ruptur Perineum. Jakarta: Rajawali Press
Suprida. (2012). Hubungan Berat Badan Janin dan Paritas Dengan Kejadian Rupture Perineum Pada Persalinan Normal Di BPS Husniyati ZR Palembang. Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan
Sutikno. (2006). Aneka Tindakan Usai Melahirkan Available from: htpp://www.tabloidnakita.com/ (Accessed 27 Agustus 2013)
Varney. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Ed 4, Jakarta: EGC
Wiknjosastro, Hanifa. (2007). Ilmu Bedah Kebidanan, Edisi Pertama. Jakarta: Yayasan Bina Sarwono Prawirohardjo
WHO. (2010). Global Health Observatory (GHO).[Internet] tersedia dalam: http://www,who,int/gho/women_and_health/en/ (diacses tanggal: 27 Agustus 2013)