Latar Belakang: Menurut Survey Demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 bahwa hanya 4% wanita Indonesia yang melaksanakan IMD, sedangkan 96% lainnya tidak mempraktekannya. Sementara UNICEF tahun 2009 menyebutkan bahwa angka cakupan praktik IMD di Indonesia dari tahun 2003 sampai 2008 sebesar 39%. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan inisiasi menyusu dini dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Indrajaya Kabupaten Pidie. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain crossectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 sampai 30 Juni 2014, yang bertempat di Wilayah Kerja Puskesmas Indrajaya Kabupaten Pidie. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi berumur 6 bulan sampai 1 tahun yang berjumlah 162 orang, dan yang menjadi sampel sebanyak 62 orang (cluster sampling). Cara pengumpulan data dengan wawancara, serta membagikan kuesioner. Hasil Penelitian : Responden yang melakukan inisiasi menyusui dini mereka berhasil melakukan pemberian ASI eksklusif, yaitu sebanyak (95,9 %), dibandingkan dengan responden yang tidak melakukan inisiasi menyusu dini, yaitu sebanyak (38,5 %). Hasil uji statistik didapatkan nilai P value = 0,000 (P > 0,05), ini bermakna adanya hubungan antara inisiasi Menyusu Dini dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif. Kesimpulan dan Saran: Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang positif antara inisiasi menyusu dini dengan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Indrajaya Kabupaten Pidie, disarankan kepada Puskesmas Indrajaya untuk dapat memberikan penyuluhan dan pelayanan yang lebih baik lagi kepada ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Indrajaya, terutama tentang pentingnya melakukan inisiasi menyusu dini sehingga dapat meningkatkan pemberian ASI eksklusif.
Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif
2014
Budiarto, Eko (2002). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC: Jakarta
____________. (2003). Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. EGC: Jakarta
Chandra, Budiman. (2005). Pengantar Statistik Kesehatan. EGC: Jakarta
Danuatmadja (2006). 40 Hari Pasca Persalinan. Jakarta: Puspa Swara
Dwiharso. Christoforus Nata. (2010). Tingkat Pemberian ASI Eksklusif Di Indonesia Masih Rendah. http:// www.rri.co.id /index.php?option=com_content&task=
Gupta, Anun (2007). Breasfeeding; the 1st hour save one million babies. Gold 07 Global Online Location Discition.www.wordlbreastfeeding.org
Irwan, Achef (2013). Hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Eksklusif {internet}. http://chevironet.com/2014/01/hubungan-inisiasi-menyusu-dini-imd.html#sth ash.pYWnBFqS.dpuf
JNPK-KR/POGI (2007). Pelatihan Asuhan Persalinan Normal bahan Tambahan Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta
LINKAGES (2007). Melahirkan, memulai Pemberian ASI dan Tujuh Hari Pertama Setelah melahirkan. HSP dan UNSAID.
Mashudi. 2012. Inisiasi Menyusu Dini Awal Keberhasilan ASI eksklusif. (Jurnal Ilmiah) tidak dipublikasikan
Notoatmodjo. S. (2006). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta
_____________. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Kesehatan: Jakarta
Prasetyono. DS (2009). Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press: Yogyakarta
Siswosuhardjo, Suwigyo. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Penebar Plus: Jakarta
Sondakh. Jenny. JS. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Erlangga: Jakarta
Sugiono, 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Alfa Beta: Bandung
Utami.R. (2007). Inisiasi Menyusu Dini. Pustaka: Jakarta
_________. (2008). Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda: Jakarta
WABA. (2007). The 1st Hoer Save One Million Babies, Action Tolder World Breasfeeding Week. www.Waba.org
WBW. 2007. Melahirkan dan Pemberian ASI setelah melahirkan. [Online] dari:wbw.co.id-melahirkan-dan-pemberian-asi-setelah-melahirkan,html (Diakses 11 Mei 2014)
Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajiban ASI-Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan si Kecil. Perpustakaan Nasional: Jakarta