Latar Belakang : Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) di seluruh Indonesia pada tahun 2000 terjadi 0,32% kematian janin atau kelahiran mati / 141.000 kasus janin mati atau kelahiran mati dari 4.564.000 kelahiran. Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam tahun 2013 angka kematian ibu 151 jiwa angka kematian bayi untuk propinsi nanggroe Aceh Darusallam tahun 2013 1213 kematian bayi dan angka kematian janin dalam kandungan (KJDK) 808. Dari data RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli dari bulan Januari s/d Desember 2013 terdapat 34 orang Ibu mengalami Kematian Janin Dalam Kandungan. Ini menunjukkan adanya peningkatan kasus masih banyaknya ibu bersalin yang terindikasi secara medis mengalami Kematian Janin dalam Kandungan / KJDK. Tujuan Masalah : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Kematian Janin dalam Kandungan (KJDK) di Ruang Bersalin RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli Tahun 2013. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mengalami Kematian Janin Dalam Kandungan Di Ruang Bersalin RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli Tahun 2013. Pengambilan sampel dengan cara total sampling yaitu sebanyak 34 orang yang dilakukan pada tanggal 1619 Juni 2014. Uji yang dilakukan dengan menggunakan metode chi square test dan data di analisa secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian : Dari 21 responden yang memiliki umur beresiko mayoritas mengalami KJDK pada umur kehamilan aterm sebanyak 9 responden (42,9%), Dari uji statistik jika ? < 0,05 maka ada hubungan antara umur dengan KJDK dengan nilai P value 0,046. Dari 17 responden yang mengalami placenta previa mayoritas mengalami KJDK pada umur kehamilan post date sebanyak 9 responden (52,9%). Ada hubungan antara placenta previa dengan KJDK dengan nilai P value 0,045. Dari 16 responden yang mengalami solusio placenta mayoritas mengalami KJDK pada umur kehamilan post date sebanyak 9 responden (56,3%). Dan ada hubungan antara solusio Placenta dengan KJDK dengan nilai P value 0,041 Kesimpulan : Menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara umur, placenta previa dan solusio placenta dengan KJDK. Saran : Diharapkan kepada masyarakat agar menjadi informasi baru dalam upaya penurunanangka kematian ibu dan bayi khususnya di Kabupaten Pidie.
Umur Ibu, Placenta Previa, Solusio Placenta, KJDK
2014
Wulandari D,( 2009) Asuhan Kebidanan Nifas Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Rukiyah A,(2010) Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta:Trans Info Media
Rukiyah A, ( 2011) Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: Trans Info Media
Arikunto S, (2000) Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto S, (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Mochtar R, (2002) Sinopsis Obstetri, Penerbit EGC, Jakarta.
Saifudin A,(2002). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawihardjo S,(2007) , Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal YBPSP, Jakarta
Made Korniakarkata, (2006), Kematian Janin Dalam Kandungan http://www.acehforum.or.id/agar
Sariwijayaningsih, (2007),Gambaran Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kematian Janin Dalam Kandungan Di Puskesmas Sleman.