Latar Belakang : Pemakaian kondom masih sangat minim bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Data Kementerian Kesehatan 2010 menujukkan, hanya 30 persen pria yang senang “jajan” seks mau memakai kondom. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Akseptor KB tidak memilih alat kontrasepsi kondom di Desa Pante Lhok Kaju Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie Tahun 2014. Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan secara analitik dangan desain crossectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami dari akseptor KB Di Desa Pante Lhok Kaju Kecamatan Indrajaya berjumlah 40 orang. Tekhnik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 25 sampai tanggal 28 Juni 2014. Hasil : Dari 15 responden yang pengetahuan rendah mayoritas memiliki motivasi negatif (20,0), sedangkan dari 13 responden yang pengetahuan sedang mayoritas memiliki motivasi positif (117,5), demikian juga dari 12 responden yang pengetahuan tinggi mayoritas memiliki motivasi positif (25,0). Dari 23 responden yang mendapatkan penyuluhan kesehatan mayoritas memiliki motivasi positif (37,5%), demikian juga dari 17 responden yang tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan mayoritas memiliki motivasi positif (22,5%). Kesimpulan : Ada hubungan motivasi dengan pengetahuan akseptor Kb di Desa Pante Lhok Kaju Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie. Ada hubungan motivasi dengan penyuluhan kesehatan akseptor Kb di Desa Pante Lhok Kaju Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie. Saran : Dalam penelitian ini penulis menyarankan kepada petugas kesehatan terutama bidan agar dapat memberikan penyuluhan terutama tentang alat kontrasepsi kondom.
Motivasi, Kontrasepsi, Kondom
2014
Budiarto, 2004. Biostatika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, EGC. Jakarta.
Depkes RI, 2010, Buku Pedoman Lapangan Antar Lembaga Kesehatan Reproduksi Dalam Situasi Darurat, AusAID, Depkes RI, Jakarta.
_________, 2010, Penuntun Hidup Sehat, Depkes RI, Jakarta.
_________, 2008, Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Komunikasi, Informasi, Edukasi Kesehatan Reproduksi Untuk Petugas Kesehatan di Tingkat Pelayanan Dasar, Depkes RI, Jakarta.
Depdiknas, 2004. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
Ekariani, 2008, Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana, Tesis, UNDIP, Semarang.
Fonny, 2011, Pemakaian Alat Kondom Masih Minim di Indonesia, http://dinkes.banyuwangikab.go.id/berita/12-laporan-khusus/32kesehatan-reproduksi-mengikuti-keluarga-berencana.html, Diunduh pada tanggal 28 April 2012.
Hartanto, 2004. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, EGC, Jakarta.
Lusa, 2010, Kondom, http://www.lusa.web.id diunduh pada tanggal 1 Mei 2012
Lusi, 2011, Pemakaian Kontrasepsi Kondom Ternyata Tak Populer, http://indopriaperkasa.wordpress.com/2011/01/23/pemakaian-kondomternyata-tak-popoler/ Diunduh pada tanggal 28 April 2012.
Manuaba, 2005. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.
________, 2005. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita,. Arcan. Jakarta.
Mansjoer, Arief, 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I Media Aesculapius, FKUI. Jakarta.
Meilani, 2010. Pelayanan Keluarga Berencana, Fitramaya. Yogyakarta.
Notoatmodjo,2003.Pendidikan dan Prilaku Kesehatan, Edisi Revisi, Rineka Cipta. Jakarta.