Latar Belakang : Ada berbagai macam pemilihan alat kontrasepsi, salah satunya KB Implant yang merupakan salah satu metode kontrasepsi yang efektif untuk jangka waktu yang lama. Namun kenyataanya pemakaian alat kontrasepsi implant cenderung menggunakannya karena dapat terjadi risiko, salah satunya infeksi dalam pemasangannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi, yaitu pengetahuan, pendidikan, dan pendapatan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Implant Di Puskesmas Mutiara Kecamatan Mutiara Timur Kabupaten Pidie Tahun 2014. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode Analitik dengan pendekatan Cross Sectional yang dilaksanakan di Puskesmas Mutiara Kecamatan Mutiara Timur pada tanggal 21 Juli sampai dengan 27 Juli 2014 yang diperoleh sampel 50 responden, dengan menggunakan teknik Accidential Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Selanjutnya dilakukan dengan uji chi square. Hasil Penelitian : Ada hubungan antara pendidikan dengan penggunaan metode kontrasepsi implant di Puskesmas Mutiara Kecamatan Mutiara Timur Tahun 2014 dengan nilai P-Value 0,000. Ada hubungan antara pendapatan dengan penggunaan metode kontrasepsi implant di Puskesmas Puskesmas Mutiara Kecamatan Mutiara Timur Tahun 2014 dengan nilai P-Value 0.022. Ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan metode kontrasepsi implant di Puskesmas Puskesmas Mutiara Kecamatan Mutiara Timur Tahun 2014 dengan nilai P-Value 0,000. Kesimpulan dan Saran: Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pengetahuan, pendapatan, pendidikan berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi implant pada akseptor KB. Diharapkan pada akseptor KB untuk dapat meningkatkan pengetahuan, dan informasi kesehatan tentang KB implant, sehingga dapat diperoleh hasil yang bermakna terkait tentang metode kontrasepsi implant.
Pengetahuan, Pendapatan, Pendidikan, dan Penggunaan Implant
2014
Astri, Dwi, 2011. Beberapa Faktor Yang berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi implant di desa Kedungmumter karang tengah kabupaten Demak tahun 2011 (Skripsi). (Diakses 13 Juli 2014).
Bahiyatun, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. EGC. Jakarta
BKKBN, 2008. Modul work shop; Dua Anak Lebih Baik, (Online) dari:http://www.bkkbnaceh.org (Diakses 23 Maret 2014).
Barnett, B., 2008. Cots Can Influence Family PlanningDecisions. (Dikutip tanggal 17 Maret 2014).
Dinkes, 2013. Profil Kesehatan Provinsi NAD Tahun 2013. Sigli- NAD.
Depkes RI, 2011. Profil Depkes RI, (Online) dari: http://depkesri.go.id (Diakses 5 Maret 2014).
Dody Novrial, 2011. Kontrasepsi Susuk-kedokteran UNSOED. Pdf (Online), dari: http://kedokteran.unseod.ac.id (Diakses 10 Maret 2014).
Glasier, Anna, 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. EGC. Jakarta.
Ilyas, 2001. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: EGC.
Keraf, 2001. Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan Fisiologis. Jakarta: Kasinius
Marliza, 2010. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pdf, (Online) dari:http://Repository.usu.ac.id (Diakses 17 Mei 2014).
Manuaba, dkk, 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta
Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta
___________, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
___________, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Puskesmas Mutiara, 2013. Laporan Tahunan Kegiatan Puskesmas Mutiara 2013, Puskesmas Mutiara Kecamatan Mutiara Timur.
Pinem, Saroha, 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. TIM. Jakarta
Prawirohardjo, 2008. Ilmu Kebidanan, YBSP, Jakarta.
Saifuddin, AB. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina Pustaka.