Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Pada industri air minum isi ulang khususnya yang ada di Daerah Banda Aceh umumnya telah mendapat rekomendasi dari Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM) tentunya harus menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam pengolahan air minum agar tidak terkontaminasi dari berbagai bakteri dan logam berat. Tujuan Penelitian adalah Untuk mengetahui jumlah kadar besi (Fe) dalam air minum isi ulang (AMIU) Daerah Banda Aceh. Pengolahan sampel dilakukan dengan metode destruksi basah dengan menambahkan HN03 sebagai pelarut. Besarnya kandungan besi (Fe) yang terdapat pada sampel menggunakan spektrofotometri UV-VIS. Kandungan besi (Fe) dalam air minum isi ulang dikecamatan Syiah Kuala Daerah Banda Aceh yang paling tinggi mengandung konsentrasi Fe adalah di desa Jeulingke sebesar 0,023 mg/L. Dan yang paling rendah berada di desa Pineung, Kopelma Darussalam, Tibang, dan Deah Raya sebesar 0,001 mg/L. Kadar logam besi (Fe) pada air minum isi ulang (AMIU) di Kecamatan Syiah Kuala daerah Banda Aceh di bawah ambang batas maksimum KEPMENKESRI No. 492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 jadi aman untuk di konsumsi. Kata kunci: Air Minum Isi Ulang, Kadar Besi, Spektrofotometri UV-VIS
Air Minum Isi Ulang, Kadar Besi, Spektrofotometri UV-VIS
2019
Abdul Rohman. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Achmad. (2004). penetapan baku mutu lingkungan. jakarta: PT bumi aksara
Agustina,T. (2010). Kontaminasi logam berat pada makanan dan dampaknya pada kesehatan.teknubuga.2,(2),53-65.
Alamsyah, S. (2007). Alat Penjernih Air Untuk Rumah Tangga. Kawan Pustaka. Jakarta.
Arif, Muhammad. (2016). Bahan Ajar Teknik Industri Edisi 1. Deepublish. Yogyakarta
Arya Wardhana ,W.(2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Cetakan Keempat. Yogyakarta : Penerbit Andi
Chandra, B. (2006). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC. Halaman 42, 55-59.
Darmono, (2001). Lingkungan Hidup dan Pencemaran (Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam), Penerbit : Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. ( 2002 ). Keputusan Menteri Kesehatan RI No.907/ Menkes/ SK/ VII/ 2002 Tentang Syarat – syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, Pusat Laboratorium Kesehatan Depkes Republik Indonesia, Jakarta.
Departemen Kesehatan (1990). Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta.
Departemen Kesehatan (1990). Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2010). Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 492/menkes/per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Jakarta.
Eaton, A. et al., (2005). Standard Methods For Examination Of Water And Wastewater.21st Edition.Marryland–USA. American Public Health Association
Effendi, H. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan. Kanisius. Yogyakarta. 258 hal. 2003 .
Febrina, Laila (2015). Studi Penurunan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) Dalam Air Tanah Menggunakan Saringan Keramik. Volume 7 No.1 Januari 2015 ISSN : 2085 – 1669. DOI: 10.24853/jurtek.7.1.35-44.
Jamaluddin, (2007), Analisis Higiene Sanitasi dan Kualitas Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang Pada Depot di Kota Langsa Provinsi Nanggoroe Aceh Darusalam, Tesis Jurusan Ilmu Kesehatan, Universitas Gajahmada, Yogjakarta.
Khopkar, S.M. (2007). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta. UI-Press.
Nasution S dan Siska M., (2011). Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Sedimen dan Siput Strombus canarium di Perairan Pantai Pulau Bintan, Jurnal Ilmu Lingkungan UNRI, Pekanbaru, 5(2), 11
Nuraini, Iqbal, dan Sabhan.(2015). Analisis Logam Berat Dalam Air Minum Isi Ulang (Amiu) Dengan Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa). Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: 1412-2375
Santosa, R. W. (2013). Dampak Pencemaran Lingkungan Laut Oleh Perusahaan Pertambangan Terhadap Nelayan Tradisional.Lex Administratum.1 (2).
Situmorang, M. (2007). Kimia Lingkungan. Universitas Negeri Medan. Medan.
Slamet, Juli Soemirat. (2007). Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Sudarmaji (2006). Toksikologi Logam Berat B3 dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2006, 2(2): 129 -142.
Sutrisno, T. (2004). Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Bina Aksara
Widowati, W. (2008). Efek Toksik Logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.