Pada masa remaja telah terjadi revolusi dalam hubungan seksual menuju ke arah liberalisasi tanpa batas. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, pada masa ini terjadi berbagai perubahan dan perkembangan yang cepat baik fisik, mental, maupun psikososial. Bdan kesehatan dunia WHO dalam Sarwono (2008) membedakan dua kelompok usia kaum muda yaitu 10-19 sebagai adolescence, dan 15-24 tahun sebagai Youth. Dalam kehidupan sehari-hari perilaku remaja dipengaruhi oleh faktor-faktor eksetrnal remaja (lingkungan dimana ia berada). Berdasarkan data dari BKKBN provinsi Aceh tahun 2010 dari 48.673 remaja, 51% wanita dan 49% laki-laki mengaku 88% mempunyai kekasih dan 12% tidak. Dari jumlah tersebut mereka yang pernah melakukan hubungan seks 48% dengan pacar, 21% lain-lain, 10% sendiri dan 9% dengan wanita pekerja seks (BKKBN Provinsi Aceh 2010). Menurt hasil data rekaputilasi kecamatan krueng sabee kabupaten aceh jaya sebesar 14.247 jiwa. Berdasarkan rekapitulasi data penduduk tersebut berdasarkan kelompok umur di kecamatan krueng sabee tahun 2013 terdapat jumlah remaja usia 10-14 tahun sebesar 1.256 Jiwa orang dan usia 15-19 tahun sebesar 1.116 Jiwa. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Krueng Sabee desember 2013 dengan melakukan uji coba terhadap 10 remaja pada siswa dan siswi kelas 1 sebagai responden melalui wawancara langsung, terdapat 3 (30%) responden mengetahui tentang pengetahuan seks bebas dan 7 (70% ) responden tidak mengetahui tentang pengetahuan seks bebas.
seks bebas, remaja, sekolah menengah pertama,
2014
Arikunto, S, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta
BKKBN, 2010. Tanya Jawab Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta
Darmasih, R. 2009. Faktor yang mempengaruhi perilaku seks pra nikah pada Remaja Di surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan
Departemen Republik Indonesia (2010). Pelayanan kesehatan peduli remaja materi pelatihan bagi petugas kesehatan. Jakarta: Departemen Republik Indonesia dan UNFPA.
Depkes RI, 2005. Hak-hak Reproduksi. Kementrian Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, Jakarta
Efendi, 2004. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: ECG
Jawiyah (2004). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seks remaja mahasiswa tk III Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Palembag Tahun 2004.
Kitting, A.S (2004). Menyiapkan Generasi Muda Yang Sehat dan Produktif. Kebutuhan Akan Pelayanan dan Informasi Kesehatan Reproduksi. Jakarta: BKKBN bekerja sama dengan LD-FEUI dan Bank Dunia.
Mardiana, 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung, PT Remaja Rosdakarya
Hurlock, 2005. Psikologi Perkembangan. Edisi 5, Jakarta.
Monks, F. J,dkk, 2005. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Manuaba, 2006. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S., 2007. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Pratiwi (2004). Pendidikan Seks Untuk Remaja. Yogyakarta: Tugu
Prawiroharjo, Sarwono,2005. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Marternal dan Neonatal. Jakarta: ECG
Soetjiningsih (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: CV Sagung Seto
Suryani, Eko,dkk, 2008. Psikologi Ibu dan Anak. Edisi III, Yogyakarta: Fitramanya
Wahyuni, L. (2004). Gambaran Perilaku Seksual Remaja dan Faktor Faktor yang berhubungan pada siswa kelas 2 di SMU 36 Jakarta Timur Tahun 2004.
Widyastuti, Yani, dkk, 2009. Kesehatan Reproduksi. Edisi I, Yogyakarta: Fitramaya
Winkjosastro, 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Sehat Pustaka Sarwono Prawiraharjo.
Yusuf, S. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.