Latar Belakang : Angka kematian bayi menjadi indikator utama dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena merupakan cerminan dari status kesehatan anak saat ini. Secara statistik, angka kesakitan dan kematian pada nenonatus di negara berkembang adalah tinggi, dengan penyebab utama adalah berkaitan dengan BBLR. Angka kelahiran BBLR di dunia mencapai 14%. Negara-negara berkembang menduduki angka kelahiran BBLR hingga 15%, sedangkan negara-negara industri maju mempunyai angka kejadian BBLR 7%. Beberapa faktor resiko yang mempengaruhi BBLR meliputi gizi saat hamil kurang, umur ibu (<20 tahun dan > 35 tahun), jarak kehamilan terlalu dekat, penyakit menahun, hidramnion, kehamilan ganda, cacat bawaan dan infeksi dalam rahim, paritas, status ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan ibu. Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Ruang NICU Rumah Sakit Ibu dan Anak, pada tahun 2011 didapatkan dari 1250 bayi terdapat 140 bayi (11,2%) dengan BBLR dan pada tahun 2012 didapatkan dari 1318 bayi terdapat 158 bayi (11,9%) dengan BBLR. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh tahun 2013. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak tahun 2013. Sampel diambil secara purposive sampling yaitu sebanyak 59 bayi BBLR dan 59 bayi tidak BBLR dengan menggunakan data sekunder. Hasil penelitian : Umumnya ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh mempunyai umur yang tidak beresiko untuk melahirkan yaitu sebanyak 81 orang (68,6%), 23 ibu (19,5%) dengan grandemultipara, dan 27 bayi kembar (22,9%) yang lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh. Kesimpulan : Ada hubungan antara umur ibu dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan nilai P=0,000 nilai OR 6,163. Tidak ada hubungan antara paritas dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan nilai P=1,000 dan nilai OR 1,000. Ada hubungan antara kehamilan kembar dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan nilai P=0,016 dan nilai OR 3,028. Saran: Bagi institusi diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR). Bagi tempat penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan konseling tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR). Bagi peneliti lain diharapkan hasil penelitian ini dapat mengembangkan dan memperbanyak variabel yang akan diteliti serta menggunakan metode penelitian dan tempat penelitian yang berbeda.
BBLR, umur ibu, paritas dan kehamilan kembar
2014
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta
Arinnita, I. 2012. Hubungan Pendidikan dan Paritas Ibu dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hosein Palembang Tahun 2011.
Asiyah, S. 2010. Karakteristik Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Sampai Tribulan II Tahun 2009 Di kota Kediri.Jurnal Kesehatan suara Forikes.
Damanik, S.M. 2010. Klasifikasi Bayi Menurut Berat Lahir dan Masa Gestasi. Dalam: Kosim MS, et al. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Hasan, Et al. 1997. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Harida, M. 2010. Hubungan Usia Ibu dan Paritas Dengan Kejadian Bayi berat Lahir Rendah Pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Padangsidimpuan Tahun 2010. KTI. Padangsidimpuan: Akademi Kebidanan Sentral
Himawan, A.W. 2006. Hubungan Antara Karakteristik Ibu dengan Status Gizi Balita di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Semarang. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang
Hius, S. 2012. Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Skripsi. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala
Jones, L. 1994. Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Penerbit Hipokrates
Manuaba. 2006. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Buku kedokteran EGC.
Merzalia, N. 2012. Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2010-2011. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia
Nelson, Et al. 1996. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Norwitz, E. Et al. 2006. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2007. Laporan Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional 2007. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI.
Saimin, J. 2008. Hubungan Antara Berat Badan Lahir Rendah Dengan Status Gizi Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas. http://anemia.com/2008/09/hubungan-antara-berat-badan-lahirrendah-dengan-status-gizi-berasarkan-ukuran-lingkar-lengan-atas.
Sartika, D. 2012. BBLR Dengan Dismatur. http://dewisartika172.blogspot.com/2012/12/kti-bblr-dengandismatur.html
Sastrawinata, S. 2004. Obstetri Patologi. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC.
Sastroasmoro, S. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: CV. Sagung Seto
Sistriani, C. 2008. Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Beresiko terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Studi pada Ibu yang Periksa Hamil Ke Tenaga Kesehatan dan Melahirkan di RSUD Banyumas. Tesis FKM. Universitas Diponegoro.
Unicef. 2009. Low Birth weight Incidence by Country (2004-2007). Childinfo Statistic by area. www.childinfo.org
Vera. 2009. Hubungan Umur Kehamilan dan Paritas dengan Kejadian BBLR. www.bascommetro-blogspot-com.blogspot.com/2011/10/hubunganantara-umur-kehamilan-dan.html?m=1
World Health Organization. 2010. World Health Statistic indicator. Geneva, Switzerland: http://www.who.int/whosis/indicators/WHS10_Indicators_Compendiu m_20100513.pdf.
Zurrahmah. 2012. Hubungan Anemia dan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Bayi Berat Lahir Rendah Di Kamar Bersalin RSUD dr.Zainoel Abidin Badan Aceh. Skripsi. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala