Berdasarkan wawancara dengan ibu yang memasuki kala I persalinan yang menyatakan kurang mendapatkan asuhan untuk menurunkan rasa nyeri persalinan termasuk Rumah Sakit belum efektif melaksanakan intervensi keperawatan maternitas. Rasa nyeri dapat diturunkan secara farmakologi dan non-farmakologi salah satunya menggunakan teknik relaksasi dan pijat counterpresure yang mampu menurunkan rasa nyeri. Metode non-farmakologi merupakan wewenang yang sepatutnya di miliki oleh bidan terutama teknik relaksasi pernapasan dan pijat, metode ini bekerja tidak memerlukan waktu yang lama serta tidak menggunakan peralatan. Untuk mengetahui teknik relaksasi dan pijat counterpresure dalam mengurangi rasa nyeri kala I persalinan. Penelitian secara (Quasi Exsperimen)dengan pretes-posttest desain. dilakukan pada 20 April s/d 10 Juni 2015 responden sebanyak 30 dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 perkelompok. Pengambilan data menggunakan lembaran cheklis dan uji statistik yaitu uji T berpasangan dan uji T tidak berpasangan. Menunjukkan terdapat penurunan tingkatan nyeri sebelum dan sesudah diberikan perlakuan teknik relaksasi hasil p-value 0,001 nilai mean44.00 dan rentang 10-90, adanya penurunan tingkatan nyeri sebelum dan sesudah diberikan teknik pijat counterpresure p-value <0,001 nilai mean 42,67 dan rentang 10-90, dan tidak terdapat perbedaan teknik relaksasi dengan teknik pijat counterpresure dalam menurunkan rasa nyeri kala I persalinan yang mendapatkan hasil p-value adalah 0,891. Teknik relaksasi dan teknik pijat counterpresure bekerja secara efekti dalam menurunkan rasa nyeri karena sangat berfokus pada titik nyeri. Maka dari itu diwajibkan bagi tenaga kesehatan terutama bagi tempat penelitian untuk menerapkan teknik relaksasi dan pijat dalam memberikan asuhan kepada ibu terutama kepada ibu primigravida yang belum berpengalaman menghadapi proses persalinan.

Rasa Nyeri Persalinan, Teknik Non-Farmakologi

2015

Cooper dan Franser, (2009).Buku Saku. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Depkes RI, (2008). Rencana Strategis Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2020. Jakarta: Depkes RI
Hastami, Sri Rina (2011). Efektivitas Teknik Kneading Dan Counterpressure Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Normal Di Rsia Bunda Arif Purwokerto. Academia. Volume 5 No 5. http//www.academia.edu/906669 0/efektivitas_teknik_kneading_d an_counterpressure. Dikutip pada tanggal 02 Agustus 2015. Banda Aceh.
Jones, (2006). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologi dan Faktorfisiologi. Jakarta: Salemba
Monsdragon, (2014).Nyeri Persalinan. Jakarta. EGC
Novalia, (2013). Hubungan Relaksasi Pernapasan Dengan Rasa Nyeri Pada Persalinan Kala I Fase Aktif Setelah Dilakukan Intervensi Dan Sebelum Intervensi Relaksasi Pernapasan Terdapat Nyeri Sangat Berat, Nyeri Berat Universitas Batanghari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Volume 13. No 2. http//isjd.pdii,lipi.go.id/index.php/sea rch. Dikutip pada tanggal 10 Maret 2015. Banda Aceh
Profil RSUD. Zainoel Abidin, (2013-2014). Data Rekap Medik Persalinan. Banda Aceh.
Purmani, W, T, ( 2013) Perbedaan Penurunan Nyeri Persalinan Kala I Antara Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dengan Teknik Pijat Effleurage Yang Dilakukan Oleh suami Pada Ibu Inpartu Di Bidan Praktek Swasta IKESMA. Volume 9. No 1. http://jurnal.unej.id/871. (Dikutip 13 April 2015) Banda Aceh.
Roesli, (2011). Buku ajar Konsep Kebidana. Jakarta. EGC
Simkin, (2007).Nyeri Persalinan dan Metode Pengendalian Nyeri. Jakarta: EGC
Wiknjosastro, (2007). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta. ARCAN
WHO, (2007). The Millennium Development Goals for Health: A
Review of the Indicators, Jakarta, disadur oleh Pusat Data Depertemen Kesehatan RI
Yusrizal, (2012). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dan Masase Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Pasca Apendiktomi Di Ruang Bedah RSUD Dr.M.Zein Painan. Search-Document. Volume 7. No 1.http://jurnalonline.unsoe...n/article/ download/179/44. Dikutip 10 Agustus 2015 Banda Aceh.