Latar Belakang :Vaksinasi Tetanus pada perempuan yang hendak menikah akan meningkatkan kekebalan tubuh dari infeksi tetanus. Berdasarkan data pencatatan Nikah dan Rujuk (NR) yang diperoleh dari KUA kecamatan Syiah Kuala Januari sampai Desember tahun 2013 berjumlah 193 pernikahan. Calon pengantin yang melakukan Imunisasi Tetanus Toxoid hanya 81 (42%) orang. Dari hasil penelitian awal enam calon pengantin tidak melakukan imunisasi Tetanus Toxoid dengan alasan kurangnya informasi tentang manfaat imunisasi Tetanus Toxoid dan calon pengantin mengatakan imunisasi Tetanus Toxoid tidak penting, sehingga mengakibatkan calon pengantin tidak melakukan imunisasi Tetanus Toxoid. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid calon pengantin di Kecamatan Syiah Kuala tahun 2014. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel Accidental Sampling dengan jumlah responden 49 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Kemudian di uji statistic menggunakan Chi-square. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Syiah Kuala pada tanggal 1 Juni sampai 8 Juli tahun 2014. Hasil Penelitian : Menunjukkan bahwa dari 17 responden yang berpendidikan Tinggi ternyata 4 (22,2%) calon pengantin yang tidak melakukan imunisasi Tetanus Toxoid calon pengantin,dari 26 responden yang sering mendapatkan informasi ternyata 7 (26,9%) calon pengantin yang tidak melakukan imunisasi Tetanus Toxoid calon pengantin, dari 27 responden yang sikap positif ternyata 8 (29,6%) calon pengantin yang tidak melakukan imunisasi Tetanus Toxoid calon pengantin Kesimpulan: Ada hubungan antara pendidikan calon pengantin dengan cakupan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid calon pengantin dengan P value sebesar 0,04 (P< 0,05), ada hubungan antara informasi hubungan dengan cakupan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid calon pengantin dengan P value sebesar 0,01 (P < 0,05), ada hubungan antara sikap calon pengantin dengan cakupan pemberian imunisasi Tetanus Toxoid calon pengantin dengan P value sebesar 0,03 (P < 0,05). Diharapkan kepada pegawai di Kantor Urusan Agama (KUA) agar mewajibkan kepada calon–calon pengantin yang mendaftar nikah untuk melakukan imunisasi Tetanus Toxoid calon pengantin
Imunisasi Tetanus Toxoid, Pendidikan, Informasi, Sikap
2014
Arikunto, (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi revisi VI, Jakarta :PT. Rineka Cipta
Azwar, S. (2010), Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Edisi II, Yogyakarta : Pustaka Belajar Offset
Anonymous, (2008),http://id.wikipedia.org/wiki/imunisasi(dikutip tanggal 25 februari 2014).
Budiarto, (2002), Biostatiska Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta : EGC
Depkes RI, (2005), Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi, Jakarta
________,(2009), Pedoman Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Wanita Usia Subur, Jakarta
________, (2010), Angka Kematian Ibu, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Hadinegoro, SRS, (2005), Pedoman Imunisasi di Indonesia , Edisi II, Jakarta : Satgas imunisasi-IDAI
Kompas, (2010),Vaksin TT Pra Nikah? Siapa Takut. Dikutip dari : (Diakses tanggal 29 Januari 2014)
Kantor Urusan Agama Kecamatan Syiah Kuala (2013), Rekapitulasi pencatatan nikah dan rujuk pada KUA kec.syiah kuala Banda Aceh bulan januari sampai dengan desember tahun 2013.
Muslihatun, Wafi Nur (2010), Asuhan Neonatus Bayi dan Balita, Yogyakarta : Fitramaya
Notoatmodjo, Soekidjo(2010), Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Edisi revisiIIJakarta : PT. Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo, (2010), Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta :PT Rineka Cipta jakarta
Puskesmas sungkai,(2010),Tetanus Neonatorum : Penyebab Utama Kematian Bayi di Indonesia. Dikutip dari:(Diakses tanggal 5 Januari 2014)
Putriazka, (2010),Calon pengantin wajib suntik TTsebelum menikah,dikutip dari : (Diakses tanggal 5 januari 2014)
Rukiyah dan Lia yulianti, (2010), Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita, Jakarta : Trans Info Media
Ragil, (2010), Calon Pengantin Wajib Suntik TT Sebelum Menikah. Dikutip dari : ( Diakses tanggal 8 januari 2014)
Solahuddin, (2010),Bayi Neonatus Paling Rawan Tetanus. Dikutip dari :(Diakses tanggal 5 Januari 2014)
Sujdana, (2005), Metode Statistika, Edisi VII, Bandung: Tarsito
Tugiman, (2008), Komunikasi, Edukasi dan Informasi, Jakarta : Bumi Aksara
Utomo, (2010),Wajib Suntik Sebelum Menikah. Dikutip dari : (Diakses tanggal 2 februari 2014)